Kembang Jajar, Mesuji, Ogan Komering Ilir
Kembang Jajar | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Selatan |
Kabupaten | Ogan Komering Ilir |
Kecamatan | Mesuji |
Kode Kemendagri | 16.02.04.2047 |
Luas | 1.013 Hektare |
Jumlah penduduk | 1.168 jiwa |
Kembang Jajar adalah sebuah desa di Kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia. Jarak menuju kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir 24 km, sedangkan jarak menuju ibu kota kabupaten Ogan Komering Ilir Kayu Agung adalah 114 km, dan jarak menuju ibu kota provinsi Sumatera Selatan adalah 178 km.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kembang Jajar adalah nama suatu wilayah di kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Desa Kembang Jajar mulai terbentuk pada tahun 1996 melalui program pemerintahan Transmigrasi baru dengan pola PIR TRANS diwilayah kecamataan Mesuji, Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan sebutan UPT.VII.SP.7 Aek Tarum. Pada saat itu berjumlah 25 KK berasal dari Jawa Timur dan dari Jawa Tengah berjumlah 75 KK dan dilanjutkan dengan penempatan penduduk lokal kembali dan hingga penempatan terakhir dengan jumlah seluruh yang ditempatkan sebanyak 310 KK. Fasilitas yang diberikan pemerintah bagi para transmigran ini sama seperti lokasi PIR TRANS lainnya, yaitu 2 Ha lahan kebun kelapa sawit, 0,5 Ha lahan pekarangan berikut tempat tinggal yang terbuat dari papan dan beratap asbes serta jaminan hidup berupa bahan makanan pokok selama 1 tahun. Selain diberikan fasilitas sebagaimana tersebut diatas pemerintah juga melakukan pembinaan terhadap penduduk transmigrasi sebanyak 5 orang, 1 (satu) orang sebagai kepala unit pemukiman transmigrasi dan 4 orang staf.
Untuk mempermudah pembinaan juga disediakan beberapa fasilitas bagi para pegawai tersebut yaitu berupa kantor dan beberapa perumahan dinas dan juga fasilitas-fasilitas umum seperti tempat ibadah dan juga lokasi yang diperuntukan kegiatan ekonomi, olahraga serta kegiatan bermasyarakatan lainnya.
Berdasarkan kesepakatan musyawarah para tokoh masyarakat dan dikoordinir oleh Ka. UPT disetujui pemberian nama desa Transmigrasi UPT VII SP 7 AT dengan nama Desa Kembang Jajar. Dalam masa desa pembinaan Ka UPT mengangkat seorang Pjs Kepala Desa yaitu saudara Iwan Ruslan Affandi yang bukan dari penduduk Transmigrasi yang ditempatkan, melainkan dari staf honorer UPT guna mempersiapkan sebuah pemerintahan terkecil yaitu Desa sebelum Transmigrasi ini diserahkan dan selesai masa pembinaannya yang hanya 5 (lima) tahun.
Dalam perjalanannya Ka UPT dan Pjs Kepala Desa bersama-sama mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk sebuah pemerintahan Desa yang definitive dan siap dilepaskan dari pembinaan transmigrasi. Hingga pada tahun 2000 Desa Transmigrasi Kembang Jajar telah bias melaksanakan pemilihan kepala desa dan pada tahun 2004, Desa Transmigrasi dan desa persiapan ini resmi menjadi sebuah desa definitive dengan nama Kembang Jajar hingga sekarang
Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Desa Kembang Jajar terletak didalam wilayah kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir yang berbatasan dengan:
Utara | Pematang Panggang |
Timur | Sido Basuki |
Selatan | Sumber Deras |
Barat | Pematang Panggang |
Keadaan Sosial
[sunting | sunting sumber]Penduduk Desa Kembang Jajar berasal dari daerah yang berbeda-beda, dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Ogan Komering Ilir dan Madura. Sehingga tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan kearifan lokal yang lain sudah dilakukan oleh masyarakat sejak adanya Desa Kembang Jajar dan hal tersebut secara efektif dapat menghindarkan adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat. Desa Kembang Jajar mempunyai jumlah penduduk 1.168 jiwa, yang terdiri dari laki-laki : 536 jiwa, perempuan : 632 orang dan 312 KK, yang terbagi dalam 3 wilayah dusun, setelah menjadi tiga wilayah ada 12 RT dan 6 RW setiap dusun ada 4 RT dan 2 RW.
Keadaan Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Kondisi ekonomi masyarakat Desa Kembang Jajar secara kasat mata terlihat jelas perbedaannya antara Rumah Tangga yang berkategori miskin, sangat miskin, sedang dan kaya. Hal ini disebabkan karena mata pencahariannya disektor-sektor usaha yang berbeda-beda pula, sebagian besar disektor non formal seperti buruh bangunan, buruh tani, perkebunan karet dan sawit, dan sebagian kecil disektor formal seperti PNS, Honorer, guru, tenaga medis, TNI/Polri, dll